Rangkaian HUT-RI ke-67; PMII Kutim Adakan Istighosah dan Refleksi Kemerdekaan

Sangatta-Dalam rangka Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kutai Timur menyelenggarakan Istighosah dan Refleksi Kemerdekaan dengan tema "Peran ulama dan Santri Dalam Merebut Kemerdekaan" pada Kamis malam, (19/8/2021). 

Acara tersebut diselenggarakan di Sekretariat PC PMII Kutim dan dihadiri oleh Ali Basuki selaku narasumber diskusi serta puluhan anggota PMII Kutai Timur. Acara dimulai dengan Istighosah bersama lalu sholat isya berjamaah dan ditutup dengan diskusi.

Ali Basuki, memberikan pemaparannya tentang awal perjuangan ulama-ulama pesantren dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Ia menyampaikan perjuangan para ulama dalam merebut kemerdekaan tidak dapat diabaikan begitu saja, tanpa adanya kontribusi para ulama dan santri. Sebelum Indonesia merdeka, ulama-ulama pesantren telah mengedukasi masyarakat akan pentingnya memperjuangkan Indonesia sebagai bangsa yang sedang dijajah. Dulu sebelum Indonesia merdeka ketidakadilan terjadi di berbagai sektor. Misalkan saja, dalam soal pendidikan, dimana pendidikan hanya dapat dinikmati oleh  anak-anak Eropa dan pribumi priayi. Sedangkan rakyat jelata yang dianggap derajatnya rendah hanya tersedia pendidikan rakyat. Kedudukan kiai lah sebagai sosok yang memiliki kehormatan yang tinggi, turut membangkitkan kesadaran kolektif untuk bergerak melawan penjajah. Seperti yang dilakukan Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, pendiri jam'iyah Nahdlatu Ulama (NU) yang mampu mengonsolidasi kekuatan rakyat untuk melakukan perlawanan terhadap kolonialisme. "Melawan penjajahan sama maknanya dengan merebut harga diri bangsa, umat Islam dan kemanusiaan,"ujar Sekretaris GP Ansor Kutai Timur ini.

Sementara itu, Aldair salah satu peserta diskusi memberikan pandanganya, ia menyampaikan dalam refleksi kemerdekaan ini telah mengingatkan kita, beratnya perjuangan para ulama dalam menuju kemerdekaan Indonesia. Oleh sebab itu wajib bagi kader dan anggota PMII, kususnya PMII Kutai Timur untuk mengetahui sejarah perjuangan para ulama pesantren dalam merebut kemerdekaan serta diharapkan mampu mengambil hikmah dari proses perjuangan para ulama. Selain itu ia juga melihat bahwa perjuangan para ulama yang dilandasi keimanan di jalan yang syahid, turut memperkokoh keberanian untuk melawan kolonialisme yang menganggap diri mereka lebih unggul dari rakyat Indonesia. 

"Perjuangan melawan kolonialisme merupakan sikap nasionalisme pesantren yang digali dari nilai-nilai agama. Bagi pesantren, kemerdekaan Indonesia adalah rahmat Allah yang harus dijaga, sebagaimana tertulis dalam preambule UUD 45,"ujar Aldair. (Adm)

0 Komentar