Sambut Harlah PMII Ke-56


Bupati Ajak Aktivis Mahasiswa Mengawal Pembangunan
SANGATTA- Peranan mahasiswa mengawal pembangunan merupakan suatu kewajiban. Penegasan tersebut disampaikan oleh Bupati Kutai Timur Ismunandar saat membuka sesi dialog pada peringatan Hari Lahir (Harlah) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang ke-56, Pada dialog tersebut orang nomor satu di Kutim ini, mengharapkan kepada seluruh aktivis mahasiswa-mahasiswi untuk dapat memberikan masukkan, informasi, dan kritik yang membangun. Tidak ada larangan bagi mahasiswa untuk melakukan hal tersebut, karena inilah peranan pemuda. Bahkan dirinya sangat setuju jika mahasiwa mampu beperan aktif mengawal pembangunan dan pemerintahan kedepan, dengan tujuan yang positif dan saling menghormati satu sama lain.

"Kalau pemuda melempem, justru hal itu adalah aneh. Kalau katanya orang Jawa, ‘mending turu wae’ atau kalau bahasa banjar, ‘guringan haja’. Untuk itulah maka mahasiswa diuji untuk peka melihat lingkungan dan keadaan. Maka dari itu dzikir dalam PMII ialah salah satu bentuk mengasah perasaan untuk dapat peka. Sehingga saya sangat setuju jika mahasiswa mampu mengawal, mari bersama pemerintah untuk terus membangun Kutim menuju daerah yang sejahtera," tegasnya.

Ismunandar yang pada saat mahasiswa, terkenal sebagai aktivis di salah-satu organisasi kepemudaan ini mengaku jika semangat mahasiswa-mahasiswi akan berbuah manis di masa mendatang. Karena mahasiswa tidak saja fokus pada pendidikan sebagai kewajiban utama. Namun mampu menyempatkan diri untuk berorganisasi. Hal tersebut menjadi bekal utama generasi muda dalam menghadapi tantangan jaman.

"Tentu berbeda nantinya produk yang dikeluarkan, antara mahasiswa yang fokus pada studi saja dengan mahasiswa yang bisa membagi waktu antara studi dengan dunia organisasi. Kelak mereka akan kreatif ditengah himpitan zaman, dengan kata lain mereka yang dulunya aktif berorganisasi akan memiliki manuver luar biasa saat masuk dalam dunia kerja alias nyata," ungkap Ismunandar bangga.

Ismu kali ini memang diundang hadir untuk membuka acara sekaligus menjadi pemateri pada Dialog Kepemudaaan, yang mengangkat tema "Gerakan Pemuda Mengawal Kebijakan Pemerintah". Acara tersebut selain di hadiri oleh aktivis PMII Kutim, juga dihadiri oleh perwakilan organisasi kepemudaan mulai dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI), ANSOR, dan IPNU-IPPNU.

Dalam kesempatan yang sama hadir pula Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kutim yakni H Muhammad Adam, Sekretaris Umum DPD KNPI Kutim Bakrie Hadi, Ketua Ansor Zainul, serta Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab) Haryono. Dialog tersebut berlangsung seru dan penuh semangat, di Gedung Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) di jalan poros Sangatta-Bontang arah Jembatan Pinang.

Pada kesempatan itu, Bupati juga menjelaskan bahwa sebagai pemimpin dirinya akan berusaha melaksanakan amanah dengan maksimal. Namun demikian, tentunya peran serta dan dukungan masyarakat tetap diperlukan. Mengingat dalam melaksanakan pembangunan didaerah ini, Bupati dan Wabup tidak dapat bekerja sendiri. Contohnya ketika menerima kabar terkait adanya masyarakat yang menderita kelaparan di Long Mesangat karena gagal panen. Maka dirinya langsung memberi instruksi kepada Camat agar mencari kebenaran hal tersebut. Sehingga kelaparan tidak sampai menimpa masyarakat.

“Karena sebagai pemimpin, saya tidak bisa seperti Sayidina Umar bin Khatab dalam mempraktekkan pola kepemimpinan. Paling tidak, sedikit demi sedikit banyak hal yang saya terapkan dari pola kepemimpinan beliau," ungkap Ismunandar di hadapan peserta dialog. Humas Kutim

0 Komentar