Peringati 1 Muharram, PMII Kritisi Prilaku Beragama Manusia




pmiikutim.or.id,- Mayambut tahun baru Islam 1440 H, PMII tidak mau kehilangan momentum. Pergantian tahun Hijriyah tersebut disambut dengan kegiatan Kajian Muharram yang dilaksanakan oleh Rayon Pendidikan Agama Islam (PAI). Tujuannya, selain sekedar silaturahim juga untuk saling sharing, dan berbagi pengetahuan mengenai implementasi dan tantangan muslim di era milenial.
Mengangkat tema “Kritik Prilaku Beragama Manusia Akhir Zaman”, kajian kali ini berjalan menarik dibawah arahan pemantik  Imam Hanafi, MA selaku Akademisi dan  Ali Basuki,S. Pd.I  Ketua PELITA Kutai Timur.


Dalam kegiatan yang dihadiri limah puluan anggota PMII tersebut, kritik prilaku beragama cenderung kepada prilaku kegamangan bermedia social, yang notabene berkaitan dengan agama. Prliku beragama di media social cenderung tergerus dari hakikat beragama itu sendiri. Setidaknya indicator penilaiannya terlihat lewat penuhnya konten-konten bernuansa kebencian, provokasi bahkan fitnah diberanda-beranda media, demikian paparan Ali Basuki.

Selaras, Imam Hanafie menjelaskan bahwa kecenderungan beragama  masyrakat muslim, khususnya generasi Y/milenial, mengarah kepada model yang lebih konserpativ dan radikal. Hal ini terlihat tidak kurang 80 persen anak muda, cenderung menyukai buku-buku berbau jihad, khilafah, salafi, tarbawi  dan Islam Populer.  Buku-buku semacam ini biasanya ditulis oleh tokoh kalangan konservatif  seperti Felix Siauw, Salim Fillah, Hanun Salsabila Rais, dll.

Dalam kesempatan itu,Riki, selaku peserta kajian sempat meminta saran bagaimana cara PMII dalam menangani berita hoax yang ada di media. Kemudian hal ini dijelaskan bahwa generasi PMII harus terjun dalam media social untuk melawan arus negative yang ada.

" Kita harus mampu menguasai media dengan baik, terutama media sosial, seperti Facebook. Misalnya, dalam Facebook kita bisa berteman dengan orang atau lembaga yang sesuai dengan basic kita, misalnya dalam kehidupan kita, kita berorganisasi dengan PMII, kita bisa mencari referensi seperti media aswaja, NU dan lain sebagainnya, dalam media sosial juga kita bisa mencari nama nama yang bisa dijadikan media belajar di akun lembaga yang kita cari, kita jangan tergiring dengan opini yang menebar kebencian" ujar Ali Basuki.

Kegiatan yang dilaksanakan pada selasa malam 11 September/2 Muharram tersebut berjalan penuh khidmat di Lapangan SDN 011 Sangatta Utara, itu berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang direncanakan. harapan kedepannya semua anggota PMII mampu mengadakan diskusi yang lebih besar dan bermakna dan mampu mengaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. (Mgw)



0 Komentar