pmiikutim.or.id,-Indonesia kembali berduka. Tepat hari
Jum’at 28 September 2018 gempa berkekutan 7,7 skalaritcher mengguncang sejumlah
wilayah di Sulawesi Tengah bahkan sempat terasa dibeberapa wilayah di
Kalimantan Timur. Tak ayal, gempa ini disusul dengan bencana tsunami yang
melanda pesisir wilayah Kota Palu dan sekitarnya. Sampai berita ini diturunkan,
tercatat 402 orang dikabarkan meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka,
bahkan kerugian materi belum diketahui sampai saat ini.
Duka
yang mendalam masyarakat Palu dan sekitarnya ini sontak mebuat masyarakat diseluruh
Indonesia ikut merasakan duka. Demikian pula
dengan keluarga besar Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), terlebih kota Palu baru saja menjadi arena Kongres PMII 2017 lalu.
Sehari
berselang, PMII Kutai Timur lansung mengadakan penggalangan donasi untuk
korban. Aksi yang dilaksanakan pada pukul 14.00-18.00 tersebut berlansung di
beberapa titik diantaranya, Simpang Pendidikan, Simpang Munthe, Simpang 4 APT
Pranoto, Folder Sangatta, Pasar Induk dan berakhir di Pantai Wisata Kenyamukan.
Bertindak
sebagai Kordinator Aksi, Riki, menerangkan bahwa aksi galang dana ini sebagai bentuk
solidaritas PMII kepada saudara kita yang
ada di Sulawesi Tengah. “Demi meringankan duka saudara kita di Palu,
aksi galang dana ini lansung kita lakukan sehari berselang”, terangnya.
Turut
ikut dalam aksi tersebut, Abdul Manab, Ketua Umum PMII Kutai Timur. Dalam keterangannya,
ia menjelaskan bahwa PMII selalu merespon
setiap bencana yang terjadi di Indonesia. “ PMII selaku komponen bangsa ini,
turut prihatin dan berduka atas bencana suadara kita di Palu dan sekitarnya.
Kita selalu merespon untuk sebisa mungkin meringankan beban korban, meskipun
kecil setidaknya inilah yang bisa kami lakukan”, tegas Manab.
Aksi
yang diikuti oleh sekitar 50-an anggota
PMII tersebut juga melibatkan BEM STAIS Kutai Timur. Dari hasil galang dana
tersebut, PMII berhasil mengumpulkan Rp. 13.327.200,-. (Drin)
0 Komentar